-->

Pages - Menu

Kamis, 14 Agustus 2014

Kemerdekaan yang mana lagi?

Kemerdekaan

Kemerdekaan adalah hak bagi setiap warga negara, itu yang kita dengar dihari senin disetiap upacara bendera ketika masih sekolah, itulah sebahagian tatanan undang-undang dasar tahu 1945.

Oke, apa itu merdeka?
Merdeka adalah kejayaan dari perbudakan, merdeka adalah keamanan dari tindakan kejahatan, diskriminasi dan ancaman. Kemerdekaan adalah hak bagi setiap warganya.

17 agustus 1945, kita merdeka, kita terbebas dari penjajahan. Kita membangun negara kita sendiri, dan seluruh dunia pun mengakuinya seketika itu juga.

Iya, kita merasakan kemerdekaan itu, kita sudah aman dari ancaman bangsa asing, kita sudah aman dari perbudakan, kita sudah aman dari tindak kejahatan dan diskriminasi orang-orang yang semena-mena.
Semua itu karena semangat tekad para pejuang kemerdekaan,
Jangan lupakan jasa-jasa mereka, kita hormatai, kita banggakan, kita kenang mereka dan kita beri tanda pahlawan terhadap diri-diri merka, yaitu para pejuang.
Merekalah sebab dari kemerdekaan, karena mereka kita menikmati hasil bumi kita sendiri, karena mereka lah kita hidup tenang disebuah negara yang subur dan makmur, Indonesia!!.

Ingat kata sang promotor “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

Dengan apa kita menghormati mereka? Bagai mana caranya menghargai mereka?

Cara tepat untuk menghormati mereka (para pejuang kemerdekaan), iya itu dengan bersikap baik kepada negri ini.
Sikap baik seperti apa?
Tentunya sikap positif agar negri ini menjadi negri yang lebih baik. Mulailah dari diri sendiri dengan menciptakan ketertiban (jngn ciptakan kerusuhan dari sikap kita), keamanan (yang kita ciptakan dari rasa kasih sayang dan sling menghormati), kebersihan (buang sampah pada tempatnya dll), menghijaukan negri ini (menam pohon)...
Lalu bagai mana menghargai mereka?
Saya rasa dengan memberikan penghormatan atas jaja-jasa mereka, Melindungi negri ini dari bangsa asing yang mengancam keamanan dan kesejahteraan masyarakat kita, mempertahankan kemerdekaan bumi pertiwi ini yang dulu juga mereka perjuangkan dan pertahankan..
Semoga kita bisa mengembannya !!..

Tetapi ada masalah lain. Kata soe karno, sang plroklamasi kemerdekaan "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Melawan bangsa sendiri lebih sulit dari pada melawan bangsa asing.
para koruptor, mereka lebih licin dari pada belut sawah, mereka lebih kejam dari pada para penjajah, mereka lebih rakus dari siga yang lapar. Merekalah yang merusak, dana-dana yang harusnya mengalir untuk pembangunan umum, untuk masyarakat luas, mereka makan sendiri.
Mulut mereka busuk!!..

Para penegak hukum 'yang' tidak adil dan tidak jujur. Merek yang membuat cacatnya tatanan hukum dari undang-undang. Asal ada uang, semua berssss, hukum bisa diatur dengan uang.

Orang-orang parlemen 'yang' melanggar peraturan yang mereka buat sendiri. Mereka seperti tidak punya malu, mereka membuat peraturan dan hukum bagi para pelanggarnya, akan tetapi mereka sendiri yang melanggarnya. Lucunya negri ini, politik seperti tai ayam, kata Soe Hok Gie

Aparat 'yang' main mata, main curang, main tikam-menikan, mengadili seenaknya. Mereka sepetri musuh masyarakat, mereka berbaju aparat teapi sikap mereka seperti keparat..

Sepertinya kita tidak akan pernah merdeka dari para penjajah dari negri kita sendiri.
Mungkin nanti akan ada pemuda dari keturunan malaikat yang akan menegakan hukum seadil-adilnya, membuat negri ini menjadi negri yang lebih baik. Tapi kapan?
Ini mengingatkanku dengan pidato Bung Karno, "Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964).

Kita harus merubahnya sendiri, kita harus berjuang bersama-sama untuk membangun negri agar seperti syurga.
Kita didik anak-anak kita agar mengenal tuhannya dengan sebenar-benarnya, kita didik anak-anak kita dengan akhlak, budi pekerti luhur serta pendidikan yang tinggi. Agar bisa masuk kedalam parlemen hingga mereka membuat kemajuan dari seginya.
Atau agar bisa menjadi aparat penegak hukum yang seadil-adilnya, yang mampu melayani masyarakat dengan pelayanan sebaik-baiknya.
Atau setidaknya menjadi masyarakat yang ta'at hukum, masyarakat yang cinta negrinya, masyarakan yang selalu bersemangat membangun perekonomian, dan masyarakat yang mampu bersosoalisasi yang bailk.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan. Tetapi malam sudah larut, malam semakin dingin yang membuatku merindukan selimut yang hangat.
Lagi pula sudah tersampaikan poin-poinnya. :haomss

Saya pilihkan kata-kata agar membuat garuda terbang tinggi keatmospir, bukan lagi terbang tinggi dilangit.
Saya pilihkan dari seseorang yang jadnya sedang di dalam kubur. Dia yang pidato pada HUT RI tahun 49, Soe Karno

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949).

Rabu, 13 Agustus 2014

Tulisanku cukup baik

Mungkin tulisan ku akan dikenang, sebagai mana soe hok gie, mungkin!!!...hehee
Dan tulisanku memang tidak terlalu buruk untuk menjadi sebuah reprensi bagi orang-orang yang ingin memahami hidup atau keadaan tertentu dari ideologi-ideologi yang aku pahami.

Beranjak dewasa aku mulai memahami hidup. ternyata hidup ini pahit, tapi tidak selamanya pahit. hidup ini menyakitkan, tapi tidak seterusnya rasa sakit itu selalu ada, hidup ini penuh warna, terkadang ada warna yang tidak disukai. Hidup ini banyak kecurangan, hidup ini penuh manipulasi. hidup ini penuh lika-liku bagaikan pohon dengan ranting berjuta cabang. Tetapi kita bebas memilih, asalkan tidak lepas dari beberapa pilihan yang telah dipilih dalam norma-norma kehidupan yang baik. Semua itu bagian sari hidup yang sudah menjadi takdir. Semua itu harus disikapi dengan bijak dan dewasa agar dampaknya baik atau dampaknya tidak terlalu buruk.
Sikap tersebut yang kemudian membentuk opini dalm memahami permasalahan yang menjadi unsur sara. Tulisan juga menjadi bentuk apresiasi dalam memahami kehidupan. dengan menulis aku merasa tenang, pikiranku terpokus satu tujuan, dan berharap ada pembaca yang mendapatkan pelajaran dari itu semua dan pembaca memahami situasi dan kondisi dalam cerita atau artikel tulisan tersebut.
Tapi tidak semua tulisan aku tuangkan di Blog ini, ada banyak tulisan yang saya share di beberapa media, seperti Kompasiana, Google+.

Karena memang disana tempatnya orang-orang berintelektual yang tinggi, tidak seperti fesbuk yang kebanyakan penggunanya orang-orang lebay, status-statusnya jarang bermutu, curhat-curhat gak jelsa dan tidak seperti twitter, yang kebanyakan penggunanya orang-orang jualan, akun-akun gk jelas kyk twit motipasi, twit jomlo, twit kepo dll yg membuat saya muak dan malas..
Di Kompasiana kita disuguhkan artikel-artikel yang membuat kita berilmu, memahami maksud tujuan sang penulis, dan terkadang membuat kita terpacu untuk menciptakan opini baru dari membaca dua artikel yang berlawana opini.

Haduhh, sebenarnya saya hendak membawa pembaca kemana? Gak jelas ya..

Udah lah, disini saya menerangkan maksud, tujuan dan sebab saya menulis sebuah artikel, menulis beberapa kalimat, puisi, gebrakan kalimat-kalimat dan memberikan opini bahwa tulisanku cukup baik itu aja sihh.

Semoga dapat dipahami. Salam bloger, salam kompasianer, salam sejahtera untuk kita semua terhusus bagi para pembaca dan para penulis..

Dewasa

Hal yang pasti bagi orang waras adalah Kedewasaan. Dewasa membuat kita memahami hidup.
Semoga aku bisa tetap dewasa, karena dewasa artinya bijak.

Kebebasan

Aku ingin merdeka dengan sebenar-benarnya medeka.
Merdeka ialah kebebasan dalam semua aspek kehidupan.
Aku ingin berjalan dimuka bumi dengan kebebasan, tanpa arah tujuan yg membuatku terbatas menikmati hidup.
Sungguh, aku terbelenggu materi.

Rabu, 04 Juni 2014

Hanya sebuah nama.

Muhammad Rizky, kamu sudah pantas disebut sebagai manusia, atau yang lebih tepatnya Jasad Manusia, atau Jasad Calon Manusia. Sebab malaikat belum datang menemuimu untuk meniupkan Ruh keatasmu dari Rab yang Maha Tinggi.

Dek, kehadiranmu sangat ditunggu-tunggu, tetapi dalam bentuk manusia yang sempurna.
Kamu cuma daging yang diberi nama, yah! Gumpalan daging yang memiliki dua bintik kecil yang kemungkinan itu adalah kedua mata. Di dekatnya telinga yg sangat kecil, tangan yang mungil dan daging ekor.

Dek, Om tau kamu tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, berbicara, apa lagi mengerti ucapanku. Tetapi sungguh om sangat menghargaimu atas partisipasinya untuk hadir sejenak di dalam perutnya. Setidaknya kamu memberikan rasa bahagian meskipun sebentar dan setidaknya dia merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang wanita yang hamil, meski cuma beberapa bulan.

Ini tentang seseorang yang dicampakan oleh kehidupan.